211
women workers, especially in Makassar City. It can increase their knowledge about PMS,
and to prevent it, it improves sleep patterns, exercises regularly, avoids high salt
consumption, and increase consumption of fruits and vegetables. Furthermore, the
company should identify women workers who experience PMS complaints so that the
interventions can be carried out accurately. For company leaders or workplaces, in
collaboration with the government, implement the Productive Healthy Women's
Movement Program (GP2SP).
BIBLIOGRAPHY
Anggriawan, N. (2015). Peran fisiologi olahraga dalam menunjang prestasi.
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi), 11(2).
Anindyajati, G., Wiguna, T., Murtani, B. J., Christian, H., Wigantara, N. A., Putra,
A. A., Hanafi, E., Minayati, K., Ismail, R. I., & Kaligis, F. (2021). Anxiety and
its associated factors during the initial phase of the COVID-19 pandemic in
Indonesia. Frontiers in Psychiatry, 253.
Christie, K. D., Citraningtyas, T., Ingkiriwang, E., & Soesanto, A. A. (2018). Faktor
Risiko Sindrom Premenstruasi pada Sampel Urban di Jakarta Februari-
Maret 2018. Jurnal Kedokteran Meditek.
Faiqah, S., & Sopiatun, R. (2018). Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Pre
Menstrual Syndrome Pada Mahasiswa Tk Ii Semester Iii Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Mataram. Jurnal Kesehatan Prima, 9(2), 1486–1494.
Fatul, S. (2017). Hubungan Premenstrual Syndrome dengan Tingkat Aktivitas
Fisik Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Airlangga. Antro Unairdot Net, 6(2), 11–17.
Hardy, C., & Hunter, M. S. (2021). Premenstrual symptoms and work: exploring
female staff experiences and recommendations for workplaces. International
Journal of Environmental Research and Public Health, 18(7), 3647.
Husnida, N., & Sutianingsih, H. (2016). Hubungan Antara Pengetahuan Dan
Sikap Tentang Premenstrual Syndrome Dengan Perilaku Dalam Mengatasi
Premenstrual Syndrome Pada Mahasiswa Jurusan Kebidanan
Rangkasbitung Poltekkes Kemenkes Banten Tahun 2015. Jurnal Medikes
(Media Informasi Kesehatan), 3(1), 1–11.
Ilmi, A. F., & Utari, D. M. (2018). Faktor Dominan Premenstrual Syndrome Pada
Mahasiswi (Studi Pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Dan
Departemen Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Indonesia). Media Gizi
Mikro Indonesia, 10(1), 39–50.
Mufida, E. (2015). Faktor yang meningkatkan risiko premenstrual syndrome
pada mahasiswi. Jurnal Biometrika Dan Kependudukan, 4(1), 7–13.
Mustafa, K. (2012). Emotion Focused Coping Dan Penyesuaian Diri Terhadap Sindrom
Premenstruasi Pada Wanita Bekerja Di Mulia Toserba Bantul. PERPUSTAKAAN
UIN SUNAN KALIJAGA.
Nai’em, F., Darwis, A. M., & Amin, F. (2020). Analysis of work accident cost on
occupational safety and health risk handling at construction project of
Hasanuddin University the Faculty of Engineering. Enfermería Clínica, 30,
312–316.